Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tb Rahmad Sukendar,S.Sos.SH.MH melontarkan kritik tajam terkait rencana pergantian Jaksa Agung oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia mengingatkan agar proses seleksi dilakukan secara objektif dan tidak didasarkan pada kedekatan politik semata.

"Kalau Presiden Prabowo salah pilih, Kejaksaan Agung bisa kehilangan marwahnya sebagai macan pemburu koruptor. Ini bukan jabatan yang bisa diberikan karena faktor loyalitas politik," ujar Rahmad kepada media, Senin (19/5/2025).

Rahmad menegaskan pentingnya menempatkan sosok Jaksa Agung yang benar-benar memiliki integritas, keberanian, dan rekam jejak bersih dalam penegakan hukum.

"Jangan sampai Kejaksaan justru jadi alat kekuasaan atau tempat bersembunyi para koruptor. Ini bahaya besar bagi demokrasi dan masa depan hukum di Indonesia," lanjutnya.

Ia bahkan menyatakan kesiapannya jika diberi amanah sebagai Jaksa Agung. Menurutnya, dirinya akan lebih keras dan tegas dalam memburu koruptor.

"Jika saya diberi kesempatan, saya pastikan koruptor bukan cuma ditangkap, tapi dibuat miskin. Saya tidak punya beban dan siap menghadapi segala bentuk tekanan dari para koruptor dan kroninya," tegas Rahmad.

Sebagai penutup, Rahmad meminta Presiden Prabowo untuk cermat dan tegas dalam memilih Jaksa Agung yang baru.

"Presiden harus hati-hati. Ini soal arah pemberantasan korupsi di negeri ini. Jangan sampai salah langkah dan menjadi bumerang di masa depan," pungkasnya.

(Red)