Rahmad Sukendar, Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), kembali menyoroti kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Rahmad mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi dan mengganti Kapolri dengan alasan perlunya reformasi dan regenerasi dalam tubuh Polri.

Menurut Rahmad, sudah saatnya untuk memberikan tongkat komando Kapolri kepada sosok yang lebih berani, tegas, dan konsisten dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Ia menegaskan bahwa hal ini penting untuk mewujudkan keadilan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.

“Polri harus dipimpin oleh sosok yang lebih berani dan tegas. Tidak bisa terus-menerus dipimpin oleh figur yang belum mampu melakukan perubahan signifikan,” ujar Rahmad dalam keterangannya.tgl 3/6/3025.

Meski demikian, Rahmad belum secara eksplisit menyebutkan siapa yang layak menggantikan Jenderal Sigit, namun isu mengenai calon pengganti Kapolri mulai mencuat di tengah publik.

Nama Irjen Pol Rudi Darmoko sempat menjadi perbincangan publik terkait kemungkinan dirinya sebagai kandidat Kapolri. Namun, dalam wawancara terpisah, Irjen Rudi Darmoko menanggapi isu tersebut dengan tenang. Ia mengatakan bahwa saat ini fokus utama adalah menjalankan tugasnya sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya saat ini masih fokus dengan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Semua keputusan akan bergantung pada kebijakan Presiden," ujar Rudi Darmoko.

Walaupun nama Rudi Darmoko belum secara resmi diumumkan sebagai calon Kapolri, spekulasi terkait pergantian Kapolri terus berkembang. Sejauh ini, Presiden Prabowo Subianto belum memberikan pernyataan resmi terkait siapa yang akan menggantikan Kapolri saat ini.

Untuk diketahui, posisi Kapolri di Indonesia merupakan hak prerogatif Presiden, dan pergantian pejabat tersebut seringkali menjadi sorotan publik.

Masyarakat kini menanti keputusan resmi dari Presiden terkait pergantian Kapolri. Apakah isu ini akan menjadi kenyataan, ataukah Presiden akan memilih untuk mempertahankan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam posisi tersebut, hanya waktu yang akan menjawab.

(Red)