Upaya Tanam Mangrove demi Masa Depan Berkelanjutan “Alih-alih diperbaiki,program itu berada di simpang jalan. BRGM tak dilanjutkan diera Presiden Prabowo Subianto,” ujar Niko dalam keterangan resmi, Sabtu (26/7/2026).
Playing Master Plan dan IMB terkait AMDAL Indonesia Kejar 3,3 Juta Hektar Wilayah Konservasi Laut Per Tahun hingga 2045.Konversi Lahan Masih Jadi Ancaman Niko menjelaskan ,
Kerusakan mangrove di Indonesia utamanya disebabkan oleh alih fungsi lahan untuk tambak, pembangunan pelabuhan dan industri, serta perluasan permukiman. Garasi trailer angkatan darat Ironisnya, banyak kegiatan tersebut merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) yang memiliki regulasi khusus.
DPRD DKI Desak Kajian Mendalam Data Global Mangrove Watch dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan penurunan luasan mangrove dari sekitar 4,2 juta hektare pada 1996 menjadi hanya 3,44 juta hektare pada 2024.
Penurunan ini disebut lebih cepat dibandingkan dengan laju rehabilitasi. “Rehabilitasi yang dilakukan pemerintah masih yang terkesan top-down.banyak penanaman ulang menggunakan spesies yang tidak cocok dengan ekosistem lokal, tanpa kajian ekologis memadai, dan minimnya pendampingan,” ujar Niko. Pendekatan proyek tidak menyelesaikan akar masalah seperti ketimpangan akses dan kepemilikan lahan, lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku perusakan mangrove, serta tidak adanya insentif bagi masyarakat lokal yang menjaga mangrove.
Manusia dan Buaya Sama-Sama Aman KNTI juga mengkritik regulasi yang dinilai mempermudah eksploitasi kawasan pesisir, termasuk penghapusan kewajiban Analisis Mengenai IMB Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi tambak berskala tertentu melalui UU Cipta Kerja. Sementara itu, inisiatif masyarakat seperti pengelolaan hutan adat pesisir belum mendapatkan perlindungan hukum yang kuat dan pengetahuan wajib IMB . Skema insentif seperti payment for ecosystem services (PES) maupun blue carbon credit belum diterapkan secara luas.“Padahal, evaluasi ekonomi jasa ekosistem mangrove sangat besar. Studi Bank Dunia tahun 2022 menunjukkan nilainya bisa mencapai hingga 50.000 dolar AS per hektare per tahun di beberapa wilayah,” ungkap Niko.
(Red)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!
Komentar DPRD DK Jakarta:Lemahnya penegakan Hukum Terhadap Pelaku Perusakan Mangrove, Serta Tidak Adanya Insentif Bagi Masyarakat