Perampasan dan penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok preman jalanan menimpa seorang wartawati berinisial swi, yang terjadi pada jum'at malam sekira pukul 23.30 WIB di Jalan Inspeksi Bajir Kanal Timur Marunda Cilincing. 10/5/2025
Secara tiba-tiba kumpulan preman yang mengaku sebagai aparat penegak hukum, berteriak dan melakukan tindakan kekerasan secara brutal, dan mengenai sasaran seorang wanita dan anak dibawah umur, lalu merampas handphone korban yang akan menelpon suaminya dan rekan-rekannya pada saat sedang membeli rokok.
Tindakan brutal dan arogan yang dilakukan sekumpulan preman dengan logat kental Sumatera Utara, merupakan dampak dari upaya konfirmasi yang dilakukan oleh korban karena diduga kelompok preman adalah pengusaha nakal dan tidak Terima saat diminta konfirmasi.
Ketika 4 orang awak media meminta waktu untuk mengkonfirmasi justru menginjak gas mobilnya dan berupaya menabrak awak media yang akan meminta konfirmasi, bahkan saat diketuk kaca mobilnya pun mereka tidak menunjukan iktikad yang baik, hingga tiga kali diketuk mereka tetap tidak kooperatif sehingga para awak media memutar balik agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Sangat disayangkan seketika sekumpulan preman yang mengaku sebagai anggota polisi kabur secara bersamaan saat melihat warga datang untuk menghentikan perbuatan oknum preman tersebut, parahnya lagi satu orang warga yang maju lebih dulu dengan tujuan melerai malah dibekap oleh tiga orang pelaku dan memukul DN dengan keras bahkan ditendang.
Diduga kumpulan preman ini berupaya melakukan intervensi kepada korban agar tidak lagi mengkonfirmasi lagi, mereka terkait penyimpangan yang mereka lakukan, "kalau mereka tidak bersalah kenapa mereka lari dan nyaris menabrakkan mobilnya ke motor kami, jadi semakin kuat dugaan kami kalau mereka itu memang bersalah", ucap Mus selaku Pimred media Koranjayapos.com
Lebih lanjut korban melaporkan Kejadian ke Kantor Polsek Cilincing didampingi oleh para awak media, Semuga laporan ini cepat ditanggapi dan diproses Hukum agar pelakunya cepat ditangkap,agar korban mendapatkan keadilan dimata hukum, dan nomor plat mobil pick-up sudah dikantongi guna kepentingan penelusuran kepada para pelaku.Ucap Mus.
(Red)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!
Komentar Diduga Pengusaha Ilegal menolak Konfirmasi, Akhirnya Wartawati Jadi Korban Pemukulan dan Perampasan.