MEDIA ONLINE

KORAN JAYA POS

Loading

Suta Widhya Gerakan 212 Memasuki Usia ke 9 Sudah Semakin Cerdas

Suta Widhya Gerakan 212 Memasuki Usia ke 9 Sudah Semakin Cerdas Suta Widhya Gerakan 212 Memasuki Usia ke 9 Sudah Semakin Cerdas
KORANJAYAPOS.COM JAKARTA

Masih ingat kami rapat pada Jumat 7 Oktober 2016 di Markas Besar FPI di bilangan KS. Tubun, Jakarta Pusat. Sebagai praktisi hukum dalam rapat kala itu  mengusulkan bahwa selain mendengar pendapat pakar hukum pidana diperlukan juga Ahli Bahasa untuk membahas kesalahan Ahok yang mengomentari Surah Al-Maidah ayat 51. HRS setuju untuk kemudian turun Aksi yang pertama pada 14 Oktober 2016 di depan Balaikota DKI Jakarta.

"Aksi yang diikuti oleh 22.222 orang saat itu cukup memberikan sinyal bahwa Ahok tidak punya kompetensi untuk bicara ayat suci agama dan keyakinan ummat Muslim." Buka Sekjen Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) Suta Widhya, S.H., Senin(1/12) sore di Jakarta.

Menurut Suta,  Gerakan 212 adalah sebuah aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada tanggal 2 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia. Aksi ini dipicu oleh dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta melanjutkan periode jabatan yang ditinggalkan oleh Joko Widodo Oktober 2016 padahal masa jabatannya setahun lagi (2017).

"Kami menilai tujuan utama aksi ini adalah menuntut adanya penegakan hukum terhadap Ahok atas dugaan penistaan agama.aksi ini juga menjadi simbol persatuan umat Islam di Indonesia." Lanjut Suta mengingatkan sejarah gerakan 212.

Aksi 212 berlangsung damai dan dihadiri oleh jutaan peserta yang datang dari berbagai daerah. Presiden Joko Widodo tidak hadir dalam acara ini dan disambut sindiran oleh para peserta saat itu. 

Dampak dari aksi ini antara lain:

-Penurunan Popularitas Ahok*: Ahok kemudian kalah dalam pemilihan gubernur dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara.

-Meningkatnya Islamisme*: Aksi ini menandai meningkatnya Islamisme dan konservatisme di Indonesia.

-Polarisasi Masyarakat*: Aksi ini juga menimbulkan perdebatan tentang polarisasi masyarakat berdasarkan agama dan politik.

Reuni 212 juga telah menjadi tradisi tahunan untuk memperingati momentum ini dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

"Kami melihat aksi pertama kali untuk periode 2 Desember 2012 ditaksir dihadiri sebanyak 2.222.222 orang atau seratus kali lipat dari Aksi yang pertama 22.222 pada 14 Oktober dan dilanjutkan oleh demonstran sebanyak 222. 222 orang pada Jumat 4 Nopember 2016 (411). Sengaja kami ilustrasikan demonstran laksana bebek berentet untuk menggambarkan demikian rapih demonstran menyampaikan aspirasi mereka, "tutur Suta.

Suta yakin bahwa ummat Islam yang tertib dalam menyampaikan aspirasinya tidak merugikan lingkungan. Tidak ada sampah yang berarti yang terlihat usai demonstrasi berlangsung atau usai. Sebab, ada petugas kebersihan internal yang disiapkan oleh Panitia.

"Kami berharap Reuni 212, tahun 2025 kali ini pun tidak akan berubah. Sebagai bagian pihak yang terlibat dari elemen masyarakat yang tergabung dalam Front Pribumi kala itu, maka untuk tahun ini hendaknya akan ada Resolusi penting yang diambil. Karena peserta gerakan semakin cerdas membaca fenomena alam dan fenomena sosial yang tengah terjadi," Tutup Suta.

(Ervinna)

Jajak Pendapat

Siapakah Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Favorit Anda?

  Mahyeldi Ansyarullah - Emzalmi
  Robby Prihandaya - Dewi Safitri
  Tommy Utama - Laura Hikmah
  Willy Fernando - Vicky Armita
  Laura Himah i Nisaa - Safaruddin

Metropolitan

Korem 082 Apel Gelar Pasukan Dalam Rangkan Pengamanan Kunjungan Presiden RI Prabowo Di Bojonegoro

Korem 082 Apel Gelar Pasukan Dalam Rangkan Pengamanan Kunjungan Presiden RI Prabowo Di Bojonegoro

Komando Resor Militer (Korem) 082 Citra Panca Yudha Jaya dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro melaksanakan Apel Gelar Pasukan dalam

Advertisement
REDAKSI KORAN JAYA POS
Klik kanan dinonaktifkan.